Kisah Ramadhan : Pembebasan kota Mekkah
Jum'at, 23 April 2021 11:06 WIB
Kisah pembebasan kota Mekah dimulai ketika Bani Bakr melanggar perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah merupakan perjanjian yang disepakati oleh kaum Muslimin dan kaum Quraisy.

Salah satu isi perjanjian tersebut adalah kebebasan dalam menjalankan ibadah. Siapa saja yang ingin menjadi kaum muslimin, maka ia dipersilakan untuk bergabung, begitupun siapa saja yang ingin menjadi sekutu Quraisy, maka dipersilakan untuk bergabung.

Kabilah Bani bakr pada saat itu memilih untuk bergabung dengan kaum quraisy. Sementara kabilah Khuzaa’ah yang sedang berseteru dengan Bani bakr memilih untuk bergabung dengan kaum muslimin.

Mendengar hal itu, Bani bakr hendak melanggar perjanjian tersebut dan memanfaatkannya untuk membalas dendam kepada kabilah Khuzaa’ah. Bani bakr saat itu memerangi dan membunuh orang-orang yang bergabung dengan kaum muslimin.

Karena begitu terang-terangan, sehingga salah satu perwakilan dari kabilah Khuzaa’ah memberi tahu hal tersebut kepada Rasulullah SAW.
 
Pergerakan kaum muslimin

Menanggapi hal tersebut, kaum muslimin tidak tinggal diam. Rasulullah SAW mengerahkan 10.000 pasukan untuk dikirim dari Madinah ke Mekah. Sahabat Khalid Bin Walid mendapatkan perintah untuk menjadi panglima perang serta diwasiatkan oleh Rasulullah untuk tidak menyerang sebelum diserang.
 
Perang melawan kaum Quraisy tersebut berlangsung pada tanggal 10 Ramadhan pada tahun ke-8 Hijriyah (11 Januari 630 M). Dengan kegigihan dan ketakwaan terhadap Alloh SWT, pada akhirnya kaum muslimin berhasil meraih kemenangan atas perlawanan melawan kaum Quraisy. Sehingga perang ini disebut Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekah). 
 
Setelah perang selesai, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat pergi mengunjungi ka’bah. Melihat hal itu, tidak ada satupun kaum quraisy yang berani menghalangi Rasulullah. Rasulullah memasuki Ka’bah dan mencium Hajar Aswad. Melihat begitu banyak berhala di dalam Ka’bah, Nabi kemudian menghancurkannya dengan membacakan firman Alloh SWT Q.S Al-Isra:81. "Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh yang batil itu pasti lenyap.". Kemudian Rasulullah memerintahkan Bilal Bin Rabbah untuk mengumandangkan azan.
 
Sementara itu, penduduk kota Mekah telah berkumpul di luar Ka’bah untuk menunggu keputusan lebih lanjut dari Rasulullah SAW. Tak lama kemudian Rasulullah mengumumkan kepada mereka bahwa Rasulullah telah memaafkan mereka semua. Penduduk kota Mekah mendapat jaminan untuk tidak mendapat hukuman mati, tidak menjadi tawanan, dan harta milik mereka tetap menjadi milik mereka.
 

Blog Populer