"Cari kerjaan di zaman sekarang memang susah," ungkap Shinta
mengawali pengalamannya pada Yusuf Mansur beberapa waktu lalu. Sebelum
terbiasa dengan bersedekah, Shinta mengaku sulit mendapatkan pekerjaan.
Memang setelah menyelesaikan pendidikannya, Shinta diterima bekerja
sebagai karyawan kontrak pada perusahaan swasta di Jakarta. Namun hal
itu tidak berlangsung lama, hanya berjalan enam bulan. Perusahaan tidak
lagi memperpanjang kontrak dengan Shinta.
Alasan perusahaan bermacam-macam. Mereka menganggap Shinta tidak bisa
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tidak peka terhadap lingkungan
pekerjaan. Namun Shinta menerima semua itu dengan ikhlas.
Setelah keluar kantor dan mendapat uang pesangon, Shinta mencoba melamar
pekerjaan pada beberapa perusahaan. Setiap perusahaan yang menawarkan
pekerjaan dan sesuai dengan kriteria dirinya, dicoba. Tidak terhitung
berapa perusahaan yang sudah dilamarnya, dia terus berusaha.
Namun nampaknya Allah SWT berkehendak lain, semua lamaran yang dia
kirimkan tidak satupun berbuah manis. Berbulan-bulan dia menunggu
jawaban, namun tidak juga datang. Hingga akhirnya dia mendapat lowongan
pekerjaan dari perusahaan yang selama ini dimimpikan.
"Alhamdullilah ada panggilan tes hingga beberapa kali, hasil tesnya bagus. Namun pada tes terakhir gagal," tulis Shinta dalam website Yusuf Mansur.
Begitu kecewanya Shinta mengetahui namanya tidak lolos, harapan besar
untuk bekerja pada perusahaan idamannya hilang seketika. Dilihat dompet
kesayangannya, hanya tinggal lembaran uang Rp 30 ribu. Habis untuk
keperluan melamar pekerjaan.
Dalam keadaan terpuruk itu, tiba-tiba Shinta teringat dengan perkataan
Yusuf Mansur pada suatu ceramah. Beberapa kalimat yang berusaha dia
ingat adalah jika seseorang rajin bersedekah, Insya Allah pertolonganNya
pasti datang.
Akhirnya, Shinta bergegas pergi ke masjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Dia berikan uang terakhirnya kepada seorang penjaga masjid untuk
keperluan umat.
Seminggu setelah dia bersedekah, tiba-tiba Shinta mendapat telepon dari
perusahaan idamannya. Padahal, sebelumnya Shinta memastikan dirinya
tidak lolos tes seleksi akhir perusahaan tersebut.
"Tidak disangka seminggu kemudian ada telepon panggilan kerja dari
tempat yang dulu aku pernah tes di sana, aku tidak menyangka. Aku jadi
yakin bahwa semua itu kehendak Allah," terangnya.